Sabtu, 17 Agustus 2013

Isu - isu seputar algae

Apa yang menyebabkan munculnya Algae di tank aquascape???

Algae akan berkembang dalam sistem akuarium tidak seimbang. Apa yang menyebabkan kondisi tidak seimbang?

Sangatlah penting untuk memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang pada tanaman dengan unsur - unsur seperti
NO3, PO4, CO2 dan makro dan unsur mikro lainnya
Di masa lalu banyak orang percaya bahwa NO3 dan terutama PO4 dapat menyebabkan munculnya Algae. Akan tetapi telah terbukti berkali-kali bahwa nutrisi ini (bahkan jika overdosis) tidak dapat membuat masalah algae. Padahal semakin kita mengurangi dosis dari kedua unsur ini maka kemungkinan algae muncul lebih besar.

Nutrisi tanaman  pada umumnya tidak ada hubungannya dengan isu-isu dengan algae
atau dengan ikan / udang masalah (mati / sakit ikan / udang) di dalam aquascape yang secara teratur diberi pupuk.
Pertanyaannya adalah "Mengapa saya aquascape saya masih terkena algae meskipun saya sudah memberi NO3, PO4, CO2 dan nutrisi lainnya dengan dosis yang sesuai"?
Kesalahan terburuk banyak dilakukan dalam hal ini adalah mereka mulai mengurangi nutrisi takut bahwa nutrisi ini mungkin menciptakan masalah algae. Cara ini bukannya mengurangi algae tetapi akan menyebabkan algae lebih menjamur!
Mari kita sebut beberapa alasan di balik masalah algae di aquascape:
  • Tingkat oksigen rendah
  • Sirkulasi air tidak mencukupi
  • Organik build-up
  • Cycling yang kurang di aquarium

Tingkat Oksigen (O2) yang rendah dapat disebabkan oleh kelebihan stok, tingginya suhu air (musim panas), filter kotor, overfeeding, agitasi permukaan lemah.
Sirkulasi air tidak mencukupi dapat menyebabkan "gizi buruk" di dalam aquarium. Meskipun sudah diberi dosis yang cukup CO2, NO3, PO4. Aliran air harus cukup kuat untuk memberikan semua nutrisi bagi tanaman. Meningkatkan seluruh sirkulasi (pompa lebih kuat, pompa lebih banyak).
Organik cenderung untuk bertambah dari waktu ke waktu dengan sisa makanan, kotoran ikan, daun tanaman yang membusuk, dll ... bakteri pengurai membutuhkan pasokan yang banyak dari Oksigen untuk menguraikan Organik menjadi senyawa anorganik seperti NH4, NO3, PO4, dan CO2 yang dapat digunakan tanaman.
Shredders seperti udang dan siput dapat membantu banyak dalam daur ulang organik. Bakteri tidak dapat mengurai organik yang lebih besar dengan cukup cepat. Udang dan siput akan memakan daun yang mati, sisa makanan yang tidak dimakan atau makanan yang terjebak dalam pasir/kerikil sehingga dapat mencegah mereka dari kebusukan.
Menjaga kadar O2 yang baik dengan menciptakan agitasi permukaan moderat, menjaga filter tetap bersih, menjaga sirkulasi yang baik, mengurangi makanan yang tidak dimakan, menyingkirkan daun tanaman yang tua, melakukan pergantian air secara rutin, isilah aquarium dengan udang dan siput dan fungsikan merekas sebagai armada pembersih
 
Cycling yang kurang di aquarium tidak memiliki cukup bakteri bermanfaat untuk membantu dalam men-daur ulang organik, karena Organik dan NH4 mungkin cenderung akan menginduksi ganggang.  Cycling akuarium anda dengan menggunakan metode berikut:
  1. Fishless Cycling
  2. Silent Cycling
  3. Jump Start
  4. Dry Start (Akan dibahas di artikel berikutnya).

Harap jangan mengurangi nutrisi seperti NO3 dan PO4 di dalam tank aquascape anda melawan algae! Dengan mengurangi mereka, Anda hanya akan mempercepat pertumbuhan algae untuk lebih dan lebih lagi!!

Disadur dan diterjemahkan dari http://www.aquariumalgae.blogspot.com/

Senin, 15 April 2013

Setting up a shrimp tank for High Grade Shrimp

Setting up a shrimp tank for High Grade Shrimpby shrimpsiderCrystal Red (CR) shrimp still are the most wanted ornamental dwarf shrimp in the hobby, followed by other color variations from the caridina cantonenis group. As their ancestors come from fresh and clean creeks with high dissolved oxygen, providing best and stable water quality is a must for keeping these shrimp – and even more for breeding high grades or pure lines. Be aware that everything you plan and do is focusing on this goal.My advice for people interested in shrimp keeping is, to start with some easier shrimp, as the neocaridina group is: Try keeping and breeding Fire Red, or Yellow or Orange – and after a couple of months you can still switch to high price shrimp. Skipping the beginner’s level can cost you a lot of money and give you frustrating times, when your shrimp suddenly die off and you have no clue WHY.

Requirements & Equipment

Setting up a tank for Crystal Red Shrimp not only needs good planning, but also some money. Here my recommended equipment list for all things you need:tank (minimum size 20L, the bigger the better)filtration (at least one canister filter, one air pump driven sponge filter, one under-gravel-filter either attached to the canister or UGF)lighting (a cold, bright lamp with 10,000-12,000K and 1 W/liter optimum)soil (active or inert substrates)reverse osmosis system or de-ionizer system (as most tap or fountain water is too hard or comes with unwanted, poisonous elements as nigh nitrates or heavy metals – rain water at your home might be an option to check)(chiller: fan or external chiller for marine tanks when the temperature will be permanently higher than 25-26°C)(CO2 system, for planted tanks)bacterial starter powder (will help you cycling your tank)tests (pH, GH, NO2, NO3 for the beginning)salts (for re-mineralizing your RO water)shrimp foodbucketsshrimp netNow that you have carried everything to your home, and made another LFS happy with your money, let’s discuss the setting in detail…

Tank and tank size

It is possible to keep CR in a 10 gallon tank, but bigger tanks guarantee more stable water parameters. That’s why most Japanese breeder chose tanks around 90 L (25 US Gallons). I agree that a tank should have at least 54 L (14 US Gallons). That provides a high level on safety; remember that bringing in the gravel reduces net water volume, too. Besides, a rectangular tank with a big base area is better than a higher tank with the same volume. CR shrimp sit most time on the ground, and feed on the soil grains. Giving them a big base area will allow you to house more shrimps. A good rectangle measurement is: 90 x 30 x 35 or similar. If you earn superior wage, you can go for an opti-white glass tank (which is common in Japan): It will not distort the color of the shrimp. However, a regular somehow greenish tank glass will be enough to keep them – don’t worry!

Gravel, soil and cycling

CR shrimp like softer water, best without carbonate hardness (KH = 0) and a controlled general hardness (GH), at pH around 6.8 or lower, best breeding temperature 23°C. In addition, target values for Nitrate, Nitrite, Ammonia, Phosphor and copper are zero! While most keepers in Asia use active soils, such as ADA New Amazonia or Akadama, it also is popular in Europe to use inert substrates (like sand or basalt) to have full control on the water parameter without the soil working in this or that direction. Besides, inert substrates are cheaper and will not dissolve on the longtime run. Active soils will help beginners to keep their water parameters stable, and they also can adjust pH in levels from 6.0-5.0 (ADA Africana, ADA Malaya). Those low levels cannot be achieved and maintained without the help of active soil, as RO/DI units only produce a PH of 6.3 and above. Besides, the grain surface for beneficial bacteria also is said to be better.Personally, I would choose a shrimp soil which has few active parts for plants. The cheapest product in this field is Akadama bonsai gravel. KH will drop to zero but you should always monitor the GH which should at least be 4 or 5. What even is more important: Take your time to fully cycle your new tank; 4 weeks is the minimum, 6-8 weeks even better! Reduce lightning to 6-8 hours/day in the first weeks to avoid algae growing. Please read the manual and what the manufacturer recommends when using ADA or other brands. If you do not take the time to cycle properly, the nitrification process is not fully developed or irregularly. In addition, shrimp babies will starve because the bio film is too small.

Filtration

Filtration is a big issue in shrimp breeding, and honestly I mean ‘over filtration’. If you check photos from Japanese shrimp keeper blogs, you will see that they combine different filtration methods:at least one or even more canister filter (in line, not parallel – for a better nitrification)and UGF, either attached to the canister inlet or air drivensponge-air filters or diffuser on the canister outlet for better aerationI have found reports that for a 150L shrimp tank, three canister filter in line are used, in combination with permanent use of active carbon (breeder HIM LAU from Hong Kong). If you are planning to house expansive shrimp, an external canister filter is a must. With the possibility to insert different filter media, you can quickly invent with carbon, nitrate remover or other active filter pads to fight problems in your tank. For standard filter media, you will find different advises in the forums – ranging from a combination of mechanical and biological filtration to a biological filtration only. Approved biological filter media are Power House mono ball, Eheim Substrate Pro and Sera Siporax mini.Also, the air-driven filtration will support the nitrification process and help berried females to make it through the hatchery period. As sponge filters are an ideal baby home, my advice is to at least have a sponge and a canister filter.If you decide for a non-planted tank and an UGF, check out the capacity of your air pump, it should be strong enough to circulate the all water volume minimum twice per hour. Though the capacity depends also on the gravel height I would always buy a bigger pump and choke it when needed. I used to have a Sera 550R (550l/hour) for two 20L tanks with UGF. Almost every air pump makes a noise; this is why this set up is nothing for bedrooms  Gravel height should be at least 5-7 cm, and can be at maximum 10-12 cm high. By the way: I do not use zeolite as first layer on the plates, because bacteria will clog its surface quickly, and one cannot remove it when it is leached.

Lighting

Shrimp will show better white with a high power lighting – such as 1W per 1 L tank volume, and a cool light color (range from 10,000 – 12,000 Kelvin). Besides, you can also grow algae, micro fauna and plants better with bright lights. As the baby shrimp feed on micro film, a good lighting in combination with bacterial additives will give you a higher shrimplet survival rate.

Decoration

Some stones can raise hardness incredible high. Run a vinegar test – if vinegar drops on the stone cause foam, you better not use it. Do not use plastic pieces and Mopani wood; they can poison your tank.

Fauna and flora

A moss only tank is ideal for shrimps and their offspring. Java fern looks also very nice but anubia can harm shrimp when you cut their leaves. Anubia will release oxalic acid with crystal nettles, which are toxic to shrimp in higher concentration. Be alert that new plants from shops come with high pesticides toxic to shrimp! Surrender to the guppies, Tetra, betta, and most other fish, too: They will attack shrimp and eat the offspring in a sparely planted tank. Advanced shrimp keepers have shrimp dedicated tanks, as the saying is: shrimp breeding does not match with fish.

Shrimp group size and feeding

You should start shrimp keeping with at least 10 shrimps; 20 are better anyway. Feed only a little and what shrimp can eat in two hours. Remove everything what has not been eaten after 12 hours. Overfeeding shrimps is a very common problem even for advanced keepers. Natural leaves as mulberry, walnut, stinging nettle and spinach are highly recommended in addition to common shrimp food.

Sumber :  aquariumshop

Rabu, 31 Oktober 2012

TDS meter

TDS singkatan dari total disolvent solid adalah jumlah zat terlarut organik maupun anorganik
penjelasan pengertian definisi tds
Salah satu ilustrasi:
Ketika garam dilarutkan kedalam air, garam terlarut dalam air maka tingkat TDS akan bertambah

Nah jadi di dalam air itu banyak kandungan yang tidak terlihat oleh mata, dan bisa membahayakan kesehatan seperti besi, mangan, dll
Air Jernih belum tentu kadar TDSnya rendah.
Karena TDS mempunyai ukuran yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata.

Semakin tinggi TDS maka semakin dikategorikan sebagai HARD WATER
Semakin rendah TDS maka semakin dikategorikan sebagai SOFT WATER

Berikut Tabel TDS sebagai panduan
ukuran tds untuk air minum
Cara termudah dan murah untuk mengetahui TDS dalam air adalah menggunakan TDS METER HM

TDS yang tinggi sangat merugikan kesehatan, dan timbunan material seperti besi, mangan sangat berbahaya karena tidak bisa diolah oleh tubuh dan bisa tertimbun di dalam tubuh dan ginjal.
Product yang bisa menurunkan kadar tds adalah filtrasi saringan RO reverse omosis
karena TDS tidak bisa diturunkan dengan sistem filtrasi biasa
Dengan filter RO Reverse Omosis TDS bisa diturunkan sampai 90% dari nilai awal

Bahkan air radiator, mewajibkan kadar TDS,
untuk mencegah penimbunan kerak-kerak,
kalau radiator saja mensyaratkan kandungan TDS yang rendah
apalagi tubuh kita?
tds meter biasanya digunakan bersamaan dengan ph meter

Jumat, 26 Oktober 2012

Memonitor dan Merekondisi (kimia) Air

Memonitor dan merekondisi air ini merupakan kegiatan rutin yang perlu diperhatikan dalam memelihara ikan dan tanaman hias air, baik air tawar maupun laut, agar kondisi air menyerupai kondisi air pada habitat aslinya.
Hal yang perlu diperhatikan untuk memonitor dan merekondisi (kimia) air :
[Besi (Fe)]
[Oksigen (O2) ]
[Karbondioksida (CO2) ]
[Tembaga (Cu) ]
[Fosfat (PO4) ]
[Klorin (Cl) ]
[Kalsium (Ca) ]
[Magnesium (Mg) ]

Saran monitor : Mingguan atau pada saat penggantian air
Nilai ideal untuk akuarium air tawar dan kolam : 6 - 16 dGH
Nilai ideal untuk akuarium air laut : n.a.
Kegiatan untuk merekondisi air :

• menurunkan :
- memberikan kondisioner untuk menurunkan kekerasan air
- mengganti air secara parsial dengan air yang lebih lunak
• menaikan :
- memberikan kondisioner untuk menaikan kekerasan air

Nilai ideal untuk akuarium air tawar dan kolam : 5 - 10 dKH
Nilai ideal untuk akuarium air laut : 8 - 12 dKH
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- memberikan kondisioner untuk menurunkan kekerasan air
- mengganti air secara parsial dengan air yang lebih lunak
• menaikan :
- memberikan kondisioner untuk menaikan kekerasan air
Ke - asam / basa -an Air (pH)

Saran monitor : Mingguan
Nilai ideal untuk akuarium air tawar dan kolam 6 - 7 ( untuk kebanyakan ikan ), 7.5 - 8.5
untuk jenis ikan Cichlid yang berasal dari Malawi & Tanganyika 
Nilai ideal untuk akuarium air laut : 8.2 - 8.4
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- menambahkan karbondioksida (CO2 ) untuk air tawar
-  mengganti air secara parsial dengan air yang lebih asam untuk air tawar dan laut
-  memberikan kondisioner untuk menurunkan pH air
• menaikan :
- memberikan kondisioner untuk menaikan pH air
- mengganti air secara parsial dengan air yang lebih basa

Ammonium / Ammonia (NH4/NH3)

Saran monitor : Mingguan atau pada saat diperlukan seperti ada gejala / gerakan yang tidak normal pada ikan
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 0.0 mg/l (ppm)
Nilai bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut mulai dari : 0.02 mg/l (ppm) - tergantung nilai pH
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- mengganti air secara parsial dan memeriksa pH air
- dalam keadaan yang akut ammonium/ammonia dapat diturunkan dengan memberikan kondisioner  penurun nilai pH
- memberikan kondisioner untuk menurunkan jumlah kandungan ammonium/ammonia
- memeriksa filter - biofilter
- mengurangi populasi ikan dan pemberian makanan ikan yang berlebihan
- menambah jumlah tanaman

Nitrit (NO2)


Saran monitor : Mingguan atau pada saat diperlukan seperti ada gejala ikan sakit.
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 0.0 mg/l (ppm)
Nilai cukup bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 0.3 - 0.9 mg/l (ppm)
Nilai bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut mulai dari : 0.9 mg/l (ppm)
Nilai sangat bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut mulai dari : 3.3 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :
 
  • menurunkan :
- memberikan kondisioner untuk menurunkan kadar Nitrit
- memeriksa filter - biofilter
- mengurangi populasi ikan dan pemberian makanan ikan yang berlebihan
- periksa apakah ada ikan yang hilang (mati)
- memeriksa penyebab yang berasal dari polutan lainnya
- mengganti 30% air secara parsial, ulangi penggantian air ini setelah 12-24 jam
 

Nitrat (NO3)


Saran monitor : Mingguan atau pada saat diperlukan seperti adanya pertumbuhan lumut (algae)
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 20 mg/l (ppm)
Nilai cukup bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut mulai dari : 20 mg/l (ppm)
Nilai bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut di atas : 100 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :
 
  • menurunkan :
- memberikan kondisioner untuk menurunkan kadar nitrat
- menambah tanaman air yang cepat tumbuh pada akuarium air tawar / kolam, atau
- menambah makro-alga pada akuarium air laut
- mengganti air secara parsial dengan yang rendah nitrat
- mengurangi jumlah / populasi ikan
- mengurangi penggunaan makanan ikan yang berlebihan
- mengganti 30% air secepatnya, dan kemudian diberikan kondisioner kembali
 

Besi (Fe) 

Saran monitor : Mingguan atau pada saat diperlukan seperti adanya pertumbuhan lumut (algae) dan penurunan perkembangan tanaman air
Nilai ideal untuk akuarium air tawar dan kolam : 0.5 - 1.0 mg/l (ppm)
Nilai ideal untuk akuarium air laut mulai dari : -
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- memberikan kondisioner untuk menurunkan kadar besi
- mengganti air secara parsial 

• menaikan :
- memberikan kondisioner untuk menaikkan kadar besi
- memberi pupuk tanaman yang mengandung besi

Oksigen (O2)

Saran monitor : dua mingguan pada pagi dan sore hari, kadar oksigen pada pagi hari lebih rendah dari sore hari adalah normal , atau ada gerakan tidak normal pada ikan seperti kesulitan bernafas / megap-megap pada permukaan air.
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 4 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :

• menaikan :
- meningkatkan kadar oksigen dengan tambahan kondisioner
- memberi tambahan aerasi
- memeriksa apa yang menjadi penyebab turunnya kadar oksigen, dan segera perbaiki

Karbondioksida (CO2)

Saran monitor : setiap hari
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, dan kolam : 10 - 40 mg/l (ppm)
Nilai ideal untuk akuarium air laut : -
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- mengurangi (penggunaan) karbondioksida

• menaikan :
- menambahkan kondisioner penambah CO2



Tembaga (Cu)

Saran monitor : setiap penggantian air, terutama penggunaan dengan air ledeng (PAM)
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 0.0 mg/l (ppm), diatas 0.3 mg/l (ppm) fatal untuk jenis keong dan invertebrata, diatas 1.0 mg/l (ppm) fatal bagi kehidupan air tawar, kolam, dan laut.
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- memberikan kondisioner
- mengganti sebagian besar air dengan air yang bebas tembaga


Fosfat (PO4)

Saran monitor : mingguan atau adanya pertumbuhan lumut (algae)
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, dan kolam : 1.0 mg/l (ppm)
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, dan kolam : 0.1 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- mengganti air secara mingguan (10-30%)
- menambah tanaman air yang cepat tumbuh
- mengurangi jumlah populasi ikan dan pemberian makanan yang berlebihan  

Klorin (Cl)

Saran monitor : setiap penggantian air, terutama penggunaan dengan air ledeng (PAM)
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan laut : dibawah 0.02 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- memberikan kondisioner penurun klorin dan meng-aerasi-kan air dengan baik   

Kalsium (Ca)

Saran monitor : mingguan atau ada gejala pertumbuhan koral yang lambat / melambat
Nilai ideal untuk akuarium air laut : 400 - 450 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :  
• menurunkan :
-  mengganti air secara parsial
• menaikan :
memberikan kondisioner penambah kalsium
 
Magnesium (Mg)

Saran monitor : mingguan atau ada gejala pertumbuhan invertebrata dan alga merah melambat
Nilai ideal untuk akuarium air laut : sekitar 1300 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air : 

• menurunkan :
-  mengganti air secara parsial
• menaikan :
memberikan kondisioner penambah magnesium

Catatan :  
  1. Dalam penggunaan air untuk memelihara ikan hias dan tanaman air sebaiknya air diendapkan dahulu selama sehari. 
  2. Dalam keadaan tertentu dapat didahulukan penggunaan air tersebut, terutama air yang berasal dari air ledeng (PAM) dengan penambahan kondisioner untuk mengatasi kandungan berbahaya pada air tersebut, seperti klorin, tembaga, dll
  3. Oleh karena hal tersebut diatas, sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap air yang akan digunakan
  4. Untuk mengetahui kondisioner mana yang sesuai kebutuhan, ada beberapa referensi yang dapat  digunakan, silahkan klik " Tester dan Kondisioner Air
  5. Dalam memilih dan membeli kondisioner air perlu diperhatikan baik-baik tanggal kadaluarsanya, tabel tester (jika ada), penggunaannya apakah untuk air tawar, kolam atau laut.
  6. Kegiatan untuk merekondisi, baik untuk kegiatan menurunkan dan menaikan berurut mulai dari tindakan untuk mengatasi kondisi yang ringan sampai ke berat.  

Treatment Chart

-->
Treatment Chart







No. Disease / Pathogen Treatment in aquariums
1 Aeromonas / Pseudomonas sera omipur, sera baktopur, sera baktopur direct, sera bakto tabs
2 Anchor worm (Lernaeae) sera baktopur, sera med Argulol
3 Apiosoma or Epistylis sera costapur
4 Brooklynella (only marine fish) sera costapur
5 Columnaris Disease sera omipur, sera baktopur, sera baktopur direct, sera bakto tabs
6 Cryptocaryon (only marine fish) sera costapur
7 Dropsy sera omipur, sera baktopur, sera baktopur direct, sera bakto tabs
8 Fin rot sera omipur, sera baktopur, sera baktopur direct, sera bakto tabs
9 Fish leech sera baktopur
10 Fish louse (Argulus) sera baktopur, sera med Argulol
11 Fungal Infection (Mycosis) sera mycopur, sera costapur
12 Gill Flukes sera mycopur, sera costapur
13 Gill rot (bacterial) sera omipur, sera baktopur, sera baktopur direct, sera bakto tabs
14 Ichthyobodo necator (Costia) sera costapur
15 Ichthyophthirius multifiliis (white spot disease) sera costapur
16 Injuries (infected) sera mycopur
17 Intestinal flagellates sera baktopur direct, sera med Flagellol
18 Lymphocystis sera pond cyprinopur
19 Multiple infection sera omnipur
20 Parasitic copepods (Ergasilus) sera baktopur, sera med Argulol
21 Parasitic isopods sera baktopur, sera med Argulol
22 Skin Flukes sera mycopur, sera omnipur
23 Transversotrema and fluke larva sera mycopur, sera omnipur
24 Trichodina, Tetrahymena, Chilodonella sera costapur
25 Velvet disease (Piscinoodinium) sera ectopur

Minggu, 21 Oktober 2012

Kolam Koi Berbusa

Salah satu hal yang sangat mengganggu kenikmatan untuk melihat koi adalah adanya busa (foam) pada permukaan kolam. Sebetulnya busa ini tidak memberikan efek negatif langsung kepada kesehatan koi, hanya saja keindahan kolam secara keseluruhan akan terganggu dengan keberadaan busa tersebut. Bagaimana busa tersebut dapat terjadi? 

Busa tersebut terjadi adalah sebagai akibat dari tingginya kadar organik terlarut dalam air. bahan organik ini khususnya adalah berupa protein, yang dihasilkan dari sisa kotoran koi yang tidak segera terurai dalam sistem filtrasi kolam dan juga merupakan protein yang terlalu ke dalam kolam dari makanan koi yang mengandung protein tinggi. Tingginya bahan organik terlarut / protein dalam air akan menimbulkan busa pada saat air mengalami tekanan baik dari sistem aerasi maupun  dari outlet pompa sirkulasi kedalam kolam utama. Bagaimana mengatasi masalah busa ini?
 
  1. Melakukan pembersihan secara manual berupa pengambilan busa dipermukaan dengan serokan yang memiliki jaring halus secara berkala.
    Melakukan pergantian air secara regular sebesar 10-20persen perhari perlahan lahan hingga kondisi air membaik darn terlihat cenderung tidak berlendir / berbuih lagi.
  2. Mengurangi frekuensi pemberian pakan dan juga menguarangi pemberian pakan protein tinggi untuk sementara.
    Membuat surface skimmer yang baik, untuk membantu relokasi kotoran di permukaan termasuk busa ke chamber settlement
    Menginstall protein skimmer jika memungkinkan dari segi dana dan tempat.

Oksigen Terlarut (DO) dan Termperatur

Oksigen terlarut adalah tingkat saturasi udara di air yang dinyatakan dalam kadar mg per liter air atau part per million (ppm). Koi akan mulai megap megap dan kekurangan oksigen bila kadar udara terlarut dalam air di bawah 4 mg/l. tingkat saturasi udara dalam air juga akan berkurang seiring dengan naiknya temperatur air. 

Tanaman dan algae di siang hari akan berfotosintesis mengkonsumsi CO2 dari udara dan memberikan suply 02 ke air, sebalikanya pada malam hari akan mengkonsumsi 02 yang ada dalam air. Selain Koi, bakteri pengurai dalam ekosistem kolam di bio chamber juga akan mati jika kadar udara dalam air makin rendah di bawah 3mg/l. Kondisi ini juga yang menjelaskan tidak disarankan untuk memberikan makan koi pada malam hari, sebaiknya dilakukan di pagi hari dan siang / sore. 

Rendahnya tingkat DO juga menjadi penyebab terjadinya amoniak booming, dimana bakteri penguari tidak dapat berfungsi secara maksimal dalam proses siklus nitrifikasi. Jika terjadi masalah dalam aliran listri misalnya mati, maka secara perlahan kadar oksigen dalam air akan menipis dan habis. Biasanya ikan ukuran kecil yang duluan akan bermasalah dan kemudian ikan ukuran besar. Jika kondisi ini berlangsung di atas 4-5jam, maka bakteri pengurai juga akan ikut mati. Untuk itu disarankan setelah aliran listrik pulih, air yang di chamber filter di kurangin sebagian besar diganti dengan air baru untuk mengurangi risiko.

Bagimana caranya untuk meningkatkan DO? berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan DO, termasuk membuat aerasi melalui mesin aerator di kolam dan chamber filter, membuat system venturi di saluran akhir sirkulasi, membuat air terjun atau system bakki shower. Intinya adalah bagaimana meniciptakan sebanyak mungkin kontak antara permukaan air dengan udara. Ini juga yang menjelaskan kenapa sistem aerasi dengan butir udara yang lebih kecil lebih bagus dibanding dengan butir udara yang lebih besar. Juga menjelaskan kenapa tingkat saturasi udara akan lebih tinggi di permukaan air dibanding dengan dasar kolam. 

Semakin dalam kolam, makan tingkat saturasi udara akan semakin kecil, untuk itu untuk kolam koi dengan dalam lebih dari 1 meter harus memiliki mesin aerator yang bagus dan kuat. Untuk mengurangi temperatur, dapat dilakukan dengan menutrup sebagian permukaan kolam memakai paranet atau sejenisnya. Populasi ikan berlebih juga akan menajadi salah satu penyebab rendahnya kadar DO lama air.

Untuk itu sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan reguler atas DO air kolam dan temperatur dengan mempergunakan alat yang memiliki akurasi tinggi seperi DO meter. Kebanyakan DO meter juga dapat berfungsi untuk mengukur temperatur air. DO yang ideal adalah di atas 6 mg/L dengan kisaran temperatur sektra 24-27 derajat C.